“Tapi Itu cara primitif, menjual sensualitas dengan cara murah, seolah menganggap inilah satu-satunya cara agar bisa bersaing, karena ada cara kreatif yang bisa dilakukan,” imbuhnya.
Menyikapi fenomena tersebut, tidak bisa dipandang dari satu sisi. Lantaran tidak sedikit masyarakat yang justru menikmati konten seksi di media sosial. “Jika masih ada yang menonton, ini akan terus berjalan. Kalau sedikit kan, orang-orang yang hanya menjajakan keseksian itu kembali berpikir ulang. ‘Konten apa lagi yang harus saya sajikan,'" jelas Maman.
Baca Juga: Pamer Mobil Baru, Pelat Mobil Vanessa Angel Bikin Salah Fokus
Inilah Fenomena di mana tak sedikit para influencer menjadikan keseksian sebagai bagian dari konten mereka. Tak dipungkiri, konten berisi keseksian itu memang mendulang viewers hingga pendapat tinggi.
(LID)