"Bila beberapa hari yang lalu kita menyaksikan pertunjukan konser Ethnochestra (konser orkestra klasik bernuansa etnik) memukau penonton di Wiener Konzerthous, kali ini kita akan sajikan kemegahan musik keroncong yang dimainkan dalam ramuan musik orkestra. Kolaborasi musik seperti ini dapat menjadi jembatan yang mempererat persahabatan antara kedua bangsa dan negara, sekaligus menjadi stimulus pengembangan industri kreatif Indonesia," ujar Dubes Djumala.
Tidak hanya satu, Harry Kiss akan menggarap sekaligus empat lagu untuk dinyanyikan ulang dan tentu saja dengan nuansa dan sentuhan yang lebih Modern.
"Nantinya akan ada empat lagu yg akan di buat antara lain, Lagu "Keroncong Tanah Airku", "Dibawah Sinar Bulan Purnama", "Juwita Malam" dan " Sepasang mata bola" ujar Harry Kiss.
Adapun Almarhumah S.Darsih Kissowo adalah Eyang Vidi dan Vadi. Beliau adalah penyanyi keroncong terkenal pada masanya dan pernah menjadi juara Bintang Radio Keroncong Nasional tahun 1959 dan 1960.
Dalam proyek musik kolaborasi ini vokal Eyang Darsih Kissowo akan direkam ulang dan digabungkan dengan vokal kedua cucu nya, diiringi oleh Vienna SynchronStage Orchestra yg di arransemen oleh Erwin Gutawa.
(edh)