"Seluruh dunia sepakat alat informasi terbaik adalah film. Bagaimana bisa kasih tahu ke dunia tentang Indonesia kalau film Indonesia kacrut. Makanya harus dibenahi pelan-pelan," kata Teuku Rifnu.
Selain dari segi SDM, fokus pembenahan juga terjadi di dalam peraturan pemerintah. Menurut pemain film Night Bus tersebut pihak pemerintah harus bisa membuat peraturan yang tidak begitu mengintervensi para pelaku seninya.
"Apakah nantinya ada pergantian presiden tapi filmmaker selalu harus berusaha agar tidak terintervensi. Agar film selalu punya kebebasan dan caranya sendiri karena ini menentukan masa depan bangsa," pungkasnya.
(edh)