"Jadi ini memang metafora tubuh kita itu tubuh yang terperangkap dalam trauma-trauma yang tidak bisa dipecahkan masalahnya," kata Garin saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).
Tujuan dari Garin menciptakan film ini adalah bahwa trauma yang terpendam dalam tubuh seseorang akan mempengaruhi tubuh orang tersebut. Hal serupa digambarkan langsung secara ciamik lewat kisah hidup Juno, sang penari Lengger atau tokoh utama di film ini.
"Tujuannya adalah untuk menyadarkan semua orang, tubuh itu adalah sebuah perpustakaan, sebuah sejarah, sebuah cerita. Dan setiap individu atau bangsa punya trauma sendiri-sendiri. Kita ingin menyampaikan bahwa kalau trauma itu tidak bisa dipecahkan setiap periode akan selalu muncul," paparnya.
Dalam film ini tokoh Juno ditampilkan dalam tiga usia berbeda. Juno muda diperankan oleh Raditya Evandra, Juno remaja oleh Muhamad Khan, dan Juno dewasa oleh Rianto. Selain itu ada juga beberapa pemain lain seperti Sujiwo Tejo, Randy Pangalila, dan Teuku Rifnu Wikana.
(aln)