JAKARTA - Musikus ternama Tanah Air, Dian Pramana Poetra tutup usia pada 27 Desember 2018. Penyanyi sekaligus komposer yang terkenal di era 1990-an itu menghembuskan napas terakhir akibat kanker darah atau leukimia.
Sang sahabat, Deddy Dhukun bercerita detik-detik akhir Dian Pramana Poetra tutup usia. Deddy menjelaskan bahwa sang sahabat sempat menangis sekaligus meminta maaf dan berterima kasih.
"Tadi waktu saya besuk dia, saya peluk dia. Dia nangis, dia bilang, 'Makasih Om Deddy banyak bantu saya.' Nangis dia," jelas Deddy Dhukun.
Baca Juga: Kembaran Ifan Seventeen Punya Firasat Buruk Sebelum Tsunami Menghantam
Baca Juga: Kembaran Ifan Seventeen Beberkan Peristiwa Dylan Sahara Tergulung Tsunami
Seperti diketahui, mengidap kanker darah belakangan ini. Kanker ini yang membuat berat badan sang maestro berkurang drastis. Dian Pramana Poetra akan dimakamkan pada Jumat 28 Desember di Masjid Ibadurrahman, Jalan Kelapa Dua Wetan No 88, Ciracas, Jakarta Timur.
Semasa hidupnya, Dian Pramana Poetra Dian bersama Deddy Dhukun membentuk proyek duo 2D. Salah satu single mereka, Keraguan sukses membawa 2D menapaki tangga popularitas.
Dian Pramana Poetra juga berkolaborasi dengan Fariz RM dalam sebuah album kompilasi. Turut berpartisipasi dalam album tersebut, nama-nama musisi seperti Sandy Sondoro, Fatin Shidqia, Angel Pieters, 3 Composer dan Citra Scholastika.
Bebeberapa lagu terkenal ciptaan Dian Pramana Poetra adalah Hu Wi Yu - Deddy Dhukun, Mandiri dan Aku Ini Punya Siapa - January Christy, Nafas Hidupku - Tika Bisono, Bunga Bunga Kerinduan dan Kesan - Dian Mayasari, Easy Life dan Geram - Utha Likumahuwa, Kekasih - Happy Pretty, Hanya Sehari dan Seandainya - Chintami Atmanegara, Perdamaian - Jayanthie Mandasari, Buat Kekasihku - Ruth Sahanaya, Hanya Kamu, Restu, Sekali Lagi Kasih dan Stress - Itang Yunasz, Masa Kecilku - Elfa's Singers (1988).
(aln)