“Setelah itu saya mulai freelance di beberapa company dan di situ juga saya mengerjakan commercial, kadang film. Terus kemarin juga sempat kerja di Disney Animation, mengerjakan (film) Moana,” kata Yorie.
Perjalanan karirnya pun ia lalui dengan proses pembelajaran. Waktu pertama kali ia terjun ke dunia animasi ini, ia memulai profesinya sebagai seorang Generalist.
“Generalist itu maksudnya saya kerjanya mulai dari animator. Saya juga buat modeling, rigging, jadi semuanya kecuali effects,” jelas perempuan yang
Dalam dunia digital, modeling adalah pembuatan model sebuah obyek dalam bentuk 3D di komputer. Sedangkan rigging adalah pembuatan struktur tulang pada obyek.
Profesi Yorie sebagai effects artist ini memang cukup menantang dan masih rawan ditekuni perempuan di industri animasi.
“Biasanya yang ngerjain laki-laki semua ya. Jadi lihatnya kalau cewek, ‘Oh, pasti enggak bisa itu, soalnya terlalu teknis,’" kata Yorie yang sudah berdomisili di Amerika Serikat sejak tahun 2005.
Terbukti di proyek film How to Train Your Dragon: the Hidden World yang tengah ia kerjakan kali ini ada sekitar 40 effects artist yang terlibat. Namun, hanya empat diantaranya yang perempuan, termasuk dirinya.
“Kemarin juga waktu untuk Moana itu, effects artist-nya ada 55 total. Ceweknya cuman lima orang,” cerita seniman yang pernah mengikuti kontes Miss Indonesia mewakili Riau pada tahun 2005 ini.
Walaupun masih sedikit perempuan yang menekuni dunia animasi, data bulan Maret tahun 2018 dari organisasi serikat kerja, the Animation Guild, yang mewakili seniman animasi, penulis, dan para pekerja teknik animasi sejak tahun 1952, menunjukkan peningkatan persentase anggota perempuan yang kini mencapai sekitar 25,6 dari 4,230 anggota yang terdaftar dan bekerja di wilayah Los Angeles. Angka ini naik 2,4 persen dari Oktober 2016.
Data dari Animation Guild tahun 2018 itu juga menunjukkan bahwa hanya ada sekitar 70 karyawan perempuan dari 477 karyawan yang bekerja di DreamWorks Animation.
Menurut the Animation Guild, studio animasi yang paling banyak memiliki karyawan perempuan di Los Angeles saat ini adalah Wild Canary, yang memproduksi serial televisi, antara lain Miles from Tomorrowland dan Puppy dog Pals, dimana 40,6 persen mereka adalah perempuan, diikuti oleh studio Cartoon Network yang 39 persen karyawannya adalah perempuan.
Sebagai perempuan, Yorie berhasil membuktikan bahwa dirinya mampu bekerja di industri animasi, khususnya sebagai effects artist di Amerika Serikat.
“I proved to them that I could do it. So, even if I’m a girl, I can still do it,” tegas Yorie.
Untuk bisa berada di titiknya yang sekarang pun ia harus melalui perjalanan yang panjang. Yorie berpesan kepada teman-teman yang ingin mengikuti jejak karirnya adalah agar tidak pernah berhenti belajar, karena dunia 3D akan selalu berkembang.
“Jadi don’t give up and just keep learning, and practice makes perfect.”
Tip dari Yorie jika ingin bekerja di studio animasi besar seperti DreamWorks Animation adalah fokus ke bidang yang ingin ditekuni, apakah itu efek, animasi, modeling, atau rigging. Menurut Yorie, studio-studio besar biasanya tidak mencari generalist, karena pekerjaannya terlalu luas. Setelah fokus kepada efek, ia lalu mulai mendapat pekerjaan untuk ikut menggarap film-film besar Hollywood.
Baca Juga: Jadi Lebih Awal, Ini Tanggal Tayang Remake Grudge
Terakhir, Yorie juga berpesan untuk tidak takut untuk bertanya kepada para ahli di bidang yang ingin ditekuni.
“Jangan takut untuk e-mail (seniman-seniman) di LinkedIn. Tanya tips atau mungkin mereka mau lihat portfoliomu, supaya mereka bisa kasih advice,” pungkasnya.
(LID)