JAKARTA – Sutradara Angga Dwimas Sasongko menyayangkan cara pemerintah dalam mempromosikan ajang Asian Games yang akan digelar di Indonesia mulai tanggal 18 Agustus 2018. Lewat akun Twitter-nya, sutradara Filosofi Kopi tersebut mengeluarkan isi pikirannya terhadap strategi promosi Asian Games yang kurang mengena di masyarakat.
“Asian Games ini lebih berasa kayak event politik. Berita dan campaign lebih banyak muka pejabat ketimbang atlet. Emang yang tanding mereka ya? Kita enggak diajak kenal sama jagoan-jagoan kita atau cerita bagaimana atlet-atlet kita mempersiapkan diri. Yang digembar-gembor ya kalau enggak kunjungan pejabat atau progres infrastruktur pendukung. Hadeuh,” tulis Angga mengawali thread-nya itu.
(Baca Juga: Roby 'Geisha' Ngaku Diguna-guna, Cinta Ratu Nanysa: Worth it Pelet Mantan Residivis?)
(Baca Juga: Dapatkan Hak Asuh, Ade Maya Tak Batasi Ibnu Jamil Bertemu Anak)
Saat dihubungi Okezone melalui sambungan telefon, Selasa (3/7/2018), sutradara film Filososfi Kopi ini membenarkan bahwa fokus utama dirinya dari thread tersebut adalah Asian Games terlalu banyak ditunggangi kepentingan politik sampai-sampai melewatkan kenyataan bahwa para atlet yang akan bertanding membutuhkan dukungan moral dari masyarakat Indonesia.
“Kalau saya ngerasa gimana supaya Asian Games ini terasa sebagai sebuah event bersama. Harusnya less politic, memastikan bahwa konsep atau narasi dari public relationship-nya bertujuan untuk menggaungkan event olahraganya. Ketika konsepnya itu, semestinya yang jadi subyek utama yaitu atletnya, bukan para pejabat kita yang istilahnya lebih ingin ditonjolkan,” kata Angga.
Sebagai contoh perbandingan, Angga pun menyebutkan ajang Piala Asia 2007 yang juga digelar di Indonesia. Pada saat itu, gaung Piala Asia sangat terasa karena publik bisa melihat para pemain timnas seperti Bambang Pamungkas dan Ponaryo Astaman terpampang dalam billboard yang menunjukkan semangat timnas untuk bertanding. Hal-hal tersebut kini sudah tidak terlihat karena fokus kampanyenya sudah bergeser pada bagaimana pemerintah menyiapkan segala infrastruktur untuk Asian Games, bukan semangat para atlet yang bersiap memepersembahkan emas demi Tim Garuda.
“Saya sih sudah enggak tahu, enggak mau komentar. Saya sih menggunakan media sosial saya cuma untuk mengeluarkan kegelisahan saya. Saya lebih mempertanyakan political will-nya pemerintah sih, secara mendasar pemerintah melihat event ini sebagai apa sih? Event olahraga yang nantinya menjadikan Indonesia punya berita baik dan prestasi baik atau malah fokus hanya unjuk gigi apa yang sudah diciptakan untuk Asian Games?” tuturnya.
Angga tak menampik bahwa infrastruktur yang menunjang dalam ajang sekelas Asian Games memang penting, namun keberhasilan acara ini bukan hanya dinilai dari hal itu saja. Bagi Angga, keberhasilan sesungguhnya justru ada ketika acara tersebut memberikan kepuasan kepada semua orang, baik dari pemerintah sebagai penyelenggara, para atlet, mau pun masyarakat Indonesia.
(aln)