MASSACHUSETTS - Ensa Cosby, putri komedian Bill Cosby, meninggal dunia pada usia 44 tahun. TMZ melaporkan, Ensa meninggal pada Jumat malam (23/2/2018), di Massachusetts, Amerika Serikat.
Berdasarkan keterangan Andrew Wyatt, juru bicara Bill Cosby, kematian Ensa disebabkan oleh penyakit ginjal yang diidapnya selama ini. Sebelum meninggal, Ensa dikenal sebagai instruktor yoga di sebuah studio senam yang terletak hanya beberapa kilometer dari kediaman keluarganya di Shelburne Falls, Massachusetts, Amerika Serikat.
Baca Juga: Konser U2 Terlaris, Kalahkan Ed Sheeran dan Lady Gaga
Mendiang diketahui menikahi Martin McLean pada Agustus 2013. Sejak menikah, Ensa dan suami, beserta kelima anak mereka tinggal bersama Bill Cosby. Pada 2015, anak tiri Ensa, Matthew McLean, tewas terbunuh dengan 70 tikaman di tubuhnya.
Kematian Ensa hanya sebulan sebelum Bill Cosby menjalani sidang lanjutan atas kasus pemerkosaan yang membelitnya. Sidang itu dilanjutkan di Pennsylvania, pada April 2018. Dia dikenal sebagai anak Bill Cosby yang paling vokal dalam membela sang ayah.
Pada Mei 2017, Ensa merilis keterangan pers untuk membela ayahnya. "Aku adalah orang yang sangat menjaga privasiku dan memilih menjalani hidup dengan sangat tenang. Tapi untuk ayahku, aku tak bisa lagi duduk diam," katanya kala itu.
Dia melanjutkan, "Laki-laki yang diberitakan media itu, bukanlah ayah yang kukenal selama ini. Tuduhan yang menimpanya, dari awal hanya berasal dari satu pihak. Ketika dia berusaha membela diri, Bill Cosby malah dituntut ke pengadilan."
(Foto: Bill Cosby/ABC News)
Kala itu, Ensa mengklaim, tuntutan atas aktor bernama asli William Henry Cosby Jr. itu sangat mengerikan. "Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana mereka menghancurkan reputasi dan karya legendaris yang dibangun ayahku selama bertahun-tahun," ujarnya.
Baca Juga: Haruo Nakajima, Pemeran Godzilla Pertama Kali, Meninggal di Usia 88 Tahun
Ensa menegaskan, bahwa dia percaya ayahnya tak bersalah. Dia bahkan menuding, bahwa skandal itu hanyalah tuduhan rasial untuk aktor 80 tahun itu. Di akhir pernyataannya itu, Ensa mengklaim, ayahnya hanyalah korban pemberitaan media.
Kasus itu, menurut dia, membuat keluarganya tak berdaya. Ensa mengungkapkan, dia seperti 'dipaksa' untuk melihat standar ganda yang diciptakan oleh orang lain.
"Mereka hanya berpura-pura melindungi hak beberapa orang, namun mengabaikan hak orang lain. Apa yang mereka lakukan kepada keluarga kami, lebih dari kejam," klaim Ensa.
(kem)