BEIJING – Pemerintah Tiongkok dan penggemar hip-hop setempat tengah berkonflik hebat usai beberapa figur populer di sana dilarang tampil baru-baru ini. Meski alasan pastinya tidak diungkap, namun imbauan baru pemerintah menyiratkan alasannya adalah karena dianggap tidak sesuai dengan moral yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Angelina Jolie dan Brad Pitt akan Merayakan Natal Bersama?
Melansir TIME, Administrasi Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi Nasional (SAPPRFT) Republik Rakyat Tiongkok melarang setidaknya lima orang rapper dengan fanbase besar di sana untuk tampil di televisi. Rapper seperti GAI, VaVa, Triple H, dan seorang rapper dalam ajang pencarian bakat Super Brian dilarang tanpa alasan yang jelas, namun saat tampil, tato mereka diblur di depan layar. Sedangkan, rapper PG One (nama asli Wang hao) dipaksa meminta maaf lantaran lagunya diduga mempromosikan narkoba dan menghujat wanita.
Gao Changli selaku Direktur Departemen Publisitas SAPPRFT kemudian meluncurkan empat imbauan untuk masyarakat dan saluran siaran nasional. Berikut empat poin tersebut.
- “Jangan pakai aktor yang hati dan moralnya tidak sesuai Partai (Komunis Tiongkok) dan yang moralnya tidak mulia”
- “Jangan pakai aktor nirfaedah, vulgar, serta melanggar nilai dan norma”
- “Jangan pakai aktor yang level ideologinya rendah dan tak berkelas”
- “Jangan pakai aktor yang ada kotorannya, berskandal, dan integritas moralnya bermasalah”
Baca Juga: Terungkap, Hubungan Angelina Jolie dan Brad Pitt Merenggang saat Syuting By the Sea
Aksi nyata yang langsung diambil saluran siaran setempat misalnya menarik status kemenangan PG One dan GAI dari ajang televisi populer Rap of China. GAI sendiri didepak dari pertunjukan hit The Singer. VaVa mengalami hal serupa seperti GAI dalam acara Happy Camp, dan penyiar acara, Hunan TV belum memberikan keterangan apapun.
Ini terjadi saat skena hip-hop Tiongkok tengah populer, sehingga masyarakat setempat mengamuk di media sosial. Layaknya Hunan TV, SAPPRFT belum menanggapi panggilan awak media. Li Yijie, seorang rapper yang didukung oleh band Tianfu Shibian, menyatakan pertunjukkan hip-hop memang tengah jadi isu sensitif terkait konten yang dibawanya, mengingat hip-hop berasal dari Amerika Serikat dengan sensor minimal di sana.
(edi)