Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Album Repackage, Siasat Jitu Industri Musik K-pop di Tengah Gempuran Layanan Streaming

Tachta Citra Elfira , Jurnalis-Minggu, 15 Oktober 2017 |10:15 WIB
Album <i>Repackage</i>, Siasat Jitu Industri Musik K-pop di Tengah Gempuran Layanan <i>Streaming</i>
Konsep komik superhero dalam album repackage EXO, 'The War: The Power of Music'. Foto: S.M Entertainment
A
A
A

SEOUL - Menjadi penggemar K-pop garis keras bukanlah sebuah hobi yang murah. Sebab, ada saja berbagai hal yang menggoda untuk dibeli, mulai dari album baru, marchandise, hingga tiket konser yang rasanya tak ada habisnya.

Belum lagi setelah itu ada album repackage dengan konten bonus dari sang idola. Duh, rasanya ingin memiliki semuanya sebelum kehabisan. Mengutip Yonhap, sejak pertengahan era 2000-an, produksi album repackage memang tengah menjadi tren dalam industri musik Korea Selatan.

Baca juga: Ssst, Green Day Telurkan Album "Greatest Hits", Ada dua Lagu Baru Lho

Grup rock Loveholics yang terbentuk pada 2002, merupakan bukti sukses penjualan album repackage di Korea Selatan. Grup itu merilis album repackage bertajuk ‘Re-all Florist’ pada Oktober 2003, hanya berselang 6 bulan setelah peluncuran album debut grup tersebut pada April 2003.

‘Bonus’ pada album repackage biasanya terletak pada kemasan dan penambahan 3-4 lagu baru. Waktu rilis pun umumnya berdekatan dengan jadwal peluncuran album original, sekitar 3-4 bulan.  Biasanya, album repackage juga disisipi foto atau marchandise tentang sang artis. S.M Entertaiment misalnya, mengadopsi konsep komik superhero pada album repackage EXO, bertajuk ‘The War: The Power of Music’.

Baca juga: Sukses di Dunkirk, Aneurin Barnard Siap Melambungkan Film Goldfinch

Menurut kritikus musik Korea, Im Jin-mo, keberadaan album repackage memang bertujuan untuk mendapat keuntungan, setelah penjualan album anjlok signifikan akibat pendengar musik mulai beralih ke aplikasi musik streaming.

"Karena semakin banyak orang beralih ke streaming untuk mendengar musik, maka CD kini hanya dikenal sebagai barang untuk kolektor saja. Setidaknya bagi para penggemar," kata Im. Ia menambahkan, tren produksi album repackage tak lain trik pemasaran untuk memaksimalkan penjualan.

Baca juga: Wow! Renee Zellweger Bayar Tagihan Kekasihnya hingga Rp810 Juta

Im menambahkan, bahwa cetak ulang album juga menawarkan proporsi nilai lebih baik untuk penggemar yang kurang beruntung karena kehabisan CD.

"Jika album dicetak ulang dengan penambahan lagu dan kemasan yang lebih menarik, aku sih enggak punya alasan untuk tidak membelinya," kata salah satu penggemar musik K-pop, Kim Cheol-hoon.

(SIS)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita celebrity lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement