Yosi "Project Pop" Optimis Batik Indonesia Bisa Dikenal hingga Tingkat Internasional
JAKARTA - Adanya peringatan Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober setiap tahunnya dianggap Yosi bisa membawa dampak positif khususnya untuk budaya Indonesia. Pria bernama lengkap Hermann Josis Mokalu itu bahkan optimis, batik Indonesia bisa dikenal sampai tingkat internasional dengan adanya Hari Batik Nasional.
Populer di Hollywood, Ruby Rose Klaim Publik Australia Pernah Membencinya
Gara-Gara Awet Muda, Penyanyi Ini Harus Berurusan dengan Petugas Bandara, Kok Bisa?
Hal ini disampaikan salah satu member Project Pop tersebut saat dijumpai di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ia pun menilai bahwa adanya Hari Batik Nasional menjadi salah satu ide bagus dan momentum yang cukup sakral.
"Saya yakin memperkenalkan batik secara internasional bisa melalui event seperti itu, its a good think kok," ungkapnya hari ini, Senin (2/10/2017).
Hari Batik Nasional dirayakan sejak tahun 2009 setelah Badan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) secara sah meresmikannya. Batik Indonesia diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia yang harus terus dilestarikan dan diperkenalkan pada negara-negara lain.
Selain itu, Yosi juga menemukan banyak efek dari adanya Hari Batik Nasional di Indonesia. Tidak hanya untuk pribadinya tapi juga masyarakat luas bahkan penduduk luar negeri.
Tepis Tawaran Jadi Pelatih Basket, Denny Sumargo Pilih Fokus Berakting
TERUNGKAP! Ternyata Dewi Perssik Dinikahi sang Manajer pada 10 September 2017
Batik menjadi semakin dikenal dunia, khususnya batik asli Indonesia. Sebab, berbagai daerah di Tanah Air memang menjadi produsen batik yang dipasarkan hingga ke berbagai macam daerah juga internasional.
"Saya seneng justru batik dijadikan sebuah hari, apalagi hari nasional karena dengan demikian efeknya buat saya ke dalam dan keluar," papar pria berusia 46 tahun itu.
"Ke dalam, orang Indonesia jadi makin bangga lagi dengan baju batiknya terus efek keluarnya yang pasti adalah karena ini dipakai oleh seluruh bangsa Indonesia pasti juga gambar-gambar yang beredar di sosial media mungkin hastagnya juga adalah gambar sebagian besar adalah batik orang mengenakan batik," pungkasnya.
(edi)
