Terhitung ketika sidang perdana perceraiannya dengan Atalarik akan digelar pada 4 April 2017, wanita berusia 26 tahun itu sudah sebulan tak bertemu dengan kedua anaknya, dan masih belum bertemu hingga kini. Marwa pun sempat berusaha memaksa masuk rumah Atalarik dengan membawa rekan, namun usahanya bertemu Syarif dan Shabira berujung kegagalan.
Sidang perdana perceraian Atalarik dengan Marwa, yang rencananya digelar 4 April 2017, rupanya harus ditunda karena Atalarik tengah menjalankan ibadah umrah. Sidang kemudian dilaksanakan 18 April 2017 dengan agenda mediasi, dan dilanjutkan di sidang berikutnya, 23 April 2017. Atalarik terlihat ditemani banyak bodyguard ketika sidang perdana mediasi digelar.
Namun, sidang itu tak menggoyahkan niat Marwa untuk bercerai dan mengambil hak asuh anak. Karenanya, Marwa akhirnya meminta bantuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mempertemukannya dengan Syarif dan Shabira. Usaha dari KPAI dapat dikatakan gagal, pasalnya sidang terus bergulir dan Marwa tak kunjung bertemu kedua anaknya.
Pihak Atalarik pun tidak tinggal diam. Akhirnya, seorang saksi yang ditengarai sebagai supir Marwa dihadirkan pihak Atalarik untuk menyerang balik Marwa, karena dituding melakukan perselingkuhan. Mendengar kabar tersebut, Marwa sempat mengamuk, menampik kabar tersebut. Akhirnya, keluarga Marwa tak tinggal diam. Merasa permasalahan tak kunjung selesai, keluarga pun mengancam mempidanakan Atalarik karena menahan anak-anaknya.
Namun, kasus akhirnya menemukan titik terang. Ketika kediaman Marwa dihadiri KPAI belum lama ini menjanjikan bahwa Marwa akan segera bertemu Syarif dan Shabira. Lewat bantuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebagai mediasi hak asuh anak, akhirnya Marwa bisa mendapatkan jadwal untuk bertemu kedua anaknya setelah dipertemukan bersama, meskipun jadwal pastinya belum dibeberkan.