Melansir Mirror, perubahan Winehouse terjadi saat ia meraih popularitas dan mulai menjadi sorotan media. Pada 2005, dia diketahui berjibaku dengan segudang persoalan, mulai dari narkoba, alkohol, dan gangguan makan. Pada awal 2006, Winehouse mencoba bangkit dan melahirkan album baru, Back to Black.
Tak lama, sekitar bulan Agustus 2007, dia kembali tersandung narkoba yang memaksanya membatalkan sejumlah pertunjukan di Inggris dan Eropa. Kala itu, dia sempat dirawat karena overdosis heroin, ekstasi, kokai, ketamine, dan alkohol.
Dalam wawancaranya dengan majalah Stern, Winehouse menyebut candunya terhadap alkohol dan narkoba dipicu oleh depresi dan kecenderungan menyakiti diri sendiri. “Saat itu aku pikir hidupku akan berakhir. Namun suamiku, Blake Fielder-Civil, menyelamatkanku dan membawa saya ke rumah sakit,” katanya.
Tak kapok, pada 18 Oktober 2007, Winehouse dan suaminya, ditahan atas dugaan kepemilikan ganja. Kembali, dia berkubang dengan narkoba dan alkohol. Meski dekat dengan obat-obatan dan alkohol, namun musik tetap menjadi bagian terbaik dalam kehidupan Winehouse.(SIS)