Sintya berperan sebagai Vita, penyidik junior yang kembali ke Jakarta setelah masa kecil yang traumatis, didorong oleh tekad untuk melawan korupsi di tubuh kepolisian—walau bekerja kembali dengan Rama, cinta lamanya, membuat misinya menjadi rumit.
Saat ini dalam tahap produksi, My Chef in Crime siap menghadirkan perpaduan unik antara ketegangan, humor, dan romansa, didukung visi kreatif yang merayakan orisinalitas tanpa melepaskan cita rasa lokal.
Mengambil inspirasi dari paralel nyata antara dunia kuliner dan ilmu forensik, dari kesegaran bahan makanan hingga kondisi jenazah—serial ini memperkaya ceritanya dengan isu-isu seperti korupsi di departemen forensik, manipulasi barang bukti, dan area abu-abu dalam proses penegakan hukum.
Dengan menempatkan mantan penyidik forensik yang kini menjadi koki sebagai pusat cerita, setiap kasus disajikan secara “gurih” sekaligus penuh suspens, memadukan gastronomi sebagai alat investigasi.
Clarissa Tanoesoedibjo, Deputy CEO VISION+, menyampaikan “Kami telah memulai produksi My Chef in Crime dan sangat antusias memperkenalkan jajaran pemain serta sutradara kami. Roy Sungkono dan Sintya Marisca menghadirkan chemistry layar yang begitu kuat dan kami yakin akan langsung memikat penonton. Kami juga menambahkan unsur aksi yang mencolok untuk memberikan sentuhan berani pada serial ini. Semoga proses produksinya lancar, dan My Chef in Crime mendapat dukungan besar dari para penonton.”
Deepak Dhar, Founder & Group CEO Banijay Asia dan Endemol Shine India, menambahkan “Serial ini mencerminkan jenis eksperimen kreatif yang ingin kami dorong melalui CreAsia. Drama kriminal yang dipadu elemen kuliner dan komedi merupakan langkah berani dari format konvensional. Dengan pemain berbakat, tim kreatif penuh passion, serta dukungan dari VISION+, kami yakin My Chef in Crime akan menjadi benchmark baru untuk konten original di kawasan ini.”
Jessica Kam-Engle, EVP & Business Head – SE Asia, CreAsia Studio, turut mengatakan “Kami sangat bersemangat menciptakan serial kriminal yang ringan dan mudah dinikmati dengan kasus-kasus bertema kuliner, memadukan dua genre khas Asia Tenggara. My Chef in Crime mencerminkan ambisi kami untuk mengembangkan format original yang berakar pada budaya lokal tetapi tetap memiliki daya tarik universal.”