Melawan pembajakan memerlukan kerjasama berbagai pihak, baik itu pemerintah, stakeholders industri kreatif, dan platform global yang terus didorong untuk memblokir akses pembajakan.
Riefky menilai, diperlukan gerakan nasional untuk terus mengedukasi masyarakat agar tidak mendukung tontonan bajakan. “Kami memerlukan kolaborasi dengan BPI dan 65 anggota asosiasinya dalam menghadapi pembajakan," katanya.
"Kami siap mendukung, membantu, dan mendampingi setiap inisiatif yang dihasilkan dari FGD ini. Karena ini merupakan upaya bersama
dalam melawan pembajakan yang merugikan industri kreatif Indonesia,” ungkapnya.
Deputi Bidang Kreativitas dan Media, Agustini Rahayu mengatakan, film merupakan salah satu sub-sektor krusial dalam mewujudkan visi besar Ekraf sebagai 'The New Engine of Growth'.
“Kita harus fokus pada pengembangan riset, pendidikan, dan fasilitas Kekayaan Intelektual (KI), serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa," katanya.