Sejatinya, kata Dewi, Java Jazz memang belum 100 persen menjadi festival musik yang fokus menyiasati permasalahan lingkungan pasca-konser.
Hanya saja, hal itu terus diupayakan secara maksimal guna menciptakan festival musik yang aman bagi lingkungan sekitar.
"Kita memang belum 100 persen tapi kita akan maksimalkan, contoh lain lagi kita akan bungkus merchandise dengan tote bag dengan harga yang sangat terjangkau untuk mengurangi sampah plastik," pungkasnya.
(van)