Apalagi, oknum penyebar berita cenderung memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadinya.
"Kadang pusing, kayak mempengaruhi aku banget kan, terus keluarga aku, ditanya sama beberapa rekan kerja aku apakah benar aku terjun ke politik. Jadi ya lumayan mengganggu reputasi aku juga berita-berita kayak gitu," kata Prilly.
"Misalnya berita kayak gitu tuh itu namanya taktik merusak reputasi. Jadi dia pakai judul yang nggak sesuai mungkin sama isinya atau dia pakai judul clickbait supaya beritanya di klik sama orang-orang padahal beritanya nggak bener atau nggak terkonfirmasi atau nggak tervalidasi sama yang bersangkutan," pungkasnya.
(van)