Bertemu Ipay di 2012, Pihak Radja Sebut Ada Pengalihan Hak Cinderela

JAKARTA - Sunan Kalijaga selaku kuasa hukum dari grup band Radja, membeberkan kronologi pertemuan kliennya dengan Rival Achmad Labbaika alias Ipay yang disinyalir terjadi pada 2010 silam. Kepada awak media, Sunan Kalijaga mengklaim jika Radja memiliki bukti kuat terkait hak lagu Cinderella yang sudah beralih kepada Ian Kasela selaku vokalis Radja.

"Dasarnya apa? Dasarnya ada surat perjanjian. Tadi juga ditunjukan ya di hadapan pimpinan penyidik bahwa ini lho aslinya. Bahwa di 2010 itu jelas-jelas ada pelepasan hak antara si pencipta kepada Ian," ujar Sunan Kalijaga saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Sebelumnya, Ipay sendiri membantah pernah bertemu Ian Kasela pada 2010 tersebut. Di tahun itu, Ipay mengaku tengah berada di luar kota.

"Kan logikanya sederhana ya, ini semua menjadi gaduh itu gara-gara siapa? Apakah Ian Kasela atau Radja yang mengklaim, atau dari pihak pencipta yang mengklaim?" ujar Sunan Kalijaga menanggapi bantahan Ipay.

"Saya rasa kita kan tinggal di negara hukum, kalau memang dia merasa dirugikan silahkan ambil jalur hukum atau laporkan ke pihak kepolisian," katanya.

Pihak Radja pun mengaku heran dengan sikap Ipay yang baru mempermasalahkan lagu Cinderella setelah belasan tahun dinyanyikan band asal Kalimantan Selatan itu.

"Yang jadi pertanyaan kita semua kenapa baru sekarang? Baru di tahun 2023 jadi persoalan, sementara perjanjiannya 2010, artinya tenggang waktu 12 tahun lebih hampir 13 tahun ini ada apa?," ujar Sunan.

Selain itu, Sunan juga sempat menanggapi bantahan Ipay yang mengaku tidak pernah melakukan tanda tangan resmi untuk mengalihkan hak cipta Cinderella kepada Ian Kasela.

"Nggak apa-apa, artinya itu semua bisa diuji ya keabsahannya melalui Labkrim, Bareskrim Polri, bisa terang lah. Sementara ini belum ada (kata damai) karena belum ada itikad baik dari pihak mereka maka kita tetap saja proses hukum lanjut," pungkasnya.

(van)