JAKARTA - Penyanyi Rendy Pandugo turut memperingati Hari Musik Nasional yang jatuh setiap 9 Maret. Memperingati momen spesial ini, dia memberikan pandangannya tentang musik Indonesia zaman sekarang.
Pria kelahiran 7 Mei 1985 tersebut menjelaskan, bahwa saat ini musik Indonesia sangat beragam, dan banyak masyarakat yang mulai melihat beragam jenis musik, tidak hanya pada beberapa aliran saja.
"Memaknai (Hari Musik Nasional) menurut saya keberagaman sih, Indonesia itu beragam banget mulai dari suku budaya segala macem. Jadi musiknya juga sangat beragam sekali dan gua sangat seneng di era sekarang ini, udah beragam banget, udah enggak terkotak-kotak lagi, " ucap Rendy Pandugo saat ditemui di kawasan Melawai, Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2023)
Selain musik Indonesia yang saat ini sudah tidak terkotak-kotak, Rendy juga mengaku senang banyak musisi yang saling mendukung satu sama lain.
Berbicara soal karier dalam bermusik, Rendy Pandugo pun mengaku sempat hampir "Gantung Gitar" alias pensiun bermusik. Namun dirinya tidak lantas menyerah dan berusaha keras untuk bisa sukses di dunia musik.
Masa-masa sulit tersebut dirasakan Rendy Pandugo di sekitar tahun 2014, menurutnya hal itu adalah masa terberatnya saat berjuang dalam karier.
"Dulu gua sempet hampir gantung gitar, waktu itu kerjaan gua cuma sebagai additional player di beberapa artis. Cuma enggak sering dipanggil. Terus main di kafe. Akhirnya gua memutuskan untuk solo karier tapi juga main kafe ke kafe," ujar Rendy.
Pada masa itu Rendy mengaku sempat mendapat bayaran yang nilainya jauh berbeda dari saat namanya sudah sebesar sekarang.
"Sempet manggung, satu kali manggung 4 jam harus nyanyi dengan bayaran 400 ribu, itu di 2014," ungkapnya.
Setelah itu , dengan merintis dari panggung kafe ke kafe, nama Rendy Pandugo pun mulai meroket dan dilirik oleh label.
Mengenai tentang harapan ke depan bagi musik Indonesia, Rendy menjelaskan bahwa musik Indonesia harus bisa melebihi musik internasional.
"Saya berharap musik Indonesia enggak cuma di Indonesia aja tapi juga dikenal lebih luas lagi, di Asia, Eropa, dan dunia. Gua harap sih bisa ngalahin K-Pop," tutupnya.
(ltb)