Meski akhirnya memilih untuk mundur, Lucky mengaku lega. Ia bahkan mengaku lebih memilih mendapatkan kritikan dan komentar-komentar pedas dari masyarakat maupun politisi-politisi senior lainnya dibandingkan mengemban tugas yang tak bisa ia selesaikan.
"Konsekuensinya mungkin dihujat seluruh masyarakat di Indonesia, itu lebih tenang daripada dengan segala kemewahan dan melihat semua orang dibohongi," tuturnya.
"Saya makan gaji buta, lebih baik dihujat tapi mengakui kesalahannya," pungkasnya.
(van)