Apalagi, kini kondisi Nunung tak bisa membuatnya maksimal dalam bekerja.
"Kalau sebagai suami, bicara rumah tangga harusnya punya tujuan sendiri, dibandingkan dengan apa yang sudah dilakuin selama ini terhadap keluarga," ujar Iyan.
"Memang itu bagian dari kita, tapi belakangan-belakangan saya berpiki juga, terus rumah tanggaku piye?," sambungnya.
"Aku sendiri ngikutin kebiasaan yang sudah-sudah, dia suka bantu keluarga, itu baik dan saya support, saya juga bantu," tegasnya.
"Tapi di ujung-ujung, di saat kita susah, kita sendiri, akhirnya seperti cerita ke temen, akhirnya yang bantu juga teman, jalannya dari sana," lanjut Iyan.
Kini, ia hanya berharap Nunung bisa memikirkan dirinya sendiri dan kesehatannya. Bahkan, Iyan sesungguhnya memiliki keinginan untuk bekerja agar bisa membantu sang istri.
"Keinginan saya, istri saya kalau sudah memang sudah lelah capek tidak mampu untuk bekerja dengan keadaan yang bagaimana biarkah saya yang bekerja," ucap Iyan.
"Itu dia yang gak bisa, karena istri saya harus memikirkan keluarganya, kalau saya yang bekerja pendapatan saya apa sebesar istri saya?," terangnya.
Namun, semua keinginan Iyan itu ditolak oleh Nunung. Wanita 59 tahun itu merasa tidak bisa jika melakukan aktivitasnya tanpa didampingi oleh sang suami.
"Kan yang ngurusin saya semua dia, dulu kerja ya udah ditinggal pekerjaannya ngurusin saya," sahut Nunung.
"Kerja profesional, dia sama aku kerja, dia punya hak dari hasil saya. Cuma walaupun sekarang haknya dia, ternyata habis juga ke aku," jelas Nunung.
"Dulu waktu masih ramai, suamiku sempat punya tabungan banyak banget, dari hasil kerja," lanjutnya.
Kini, Iyan hanya bisa menuruti permintaan istrinya. Meskipun, hati kecilnya tetap memikirkan terkait masa depan rumah tangga mereka.