"Juli mengunjungi sapardi. Membawa sisa sisa puisi dari hujan bulan Juni. Yang tabah dan bijaksana dengan kata yang tak sempat diucapkan pada api. Ragamu tak lagi membumi, puisimu akan tetap abadi. Selamat jalan pak Sapardi tak ada yang lebih abadi dari hujan bulan Juni," tulis seorang warganet.
"Inalilahi wainalilahi rojiun. Kaget banget pak Sapardi, akan selalu ada doa yang melangit untuk keabadian pak Sapardi," tulis yang lain.
Sapardi meninggal dunia pukul 09.17 WIB di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pada hari ini. Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 80 tahun.
Ia dikenal lewat kumpulan puisinya seperti , "Hujan Bulan Juni", "Pada Suatu Hari Nanti", "Akulah si Telaga", dan "Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari".
(edh)