"Video itu tipe gerakan salat tarawih yang tidak boleh ditiru. Kalau (yang beredar) sudah cut to cut, untuk menggiring opini yang kami enggak tahu tujuannya apa," ujar Atta dalam video yang diunggah 16 November.
Meski pada awalnya berniat memberikan konten positif, namun justru dinilai menistakan agama, Gen Halilintar berbesar hati meminta maaf.
"Sekali lagi kami bukan ustadz atau ulama. Mungkin kalau ada penyampaian kami yang salah, mohon dimaafkan. Tapi enggak ada sedikitpun niat dari kami untuk menistakan agama," ujar Atta.
(sus)