Penayangan Film Kucumbu Tubuh Indahku di Semarang Didatangi Ormas

Ady Prawira Riandi, Jurnalis
Senin 16 September 2019 12:22 WIB
Poster Film Kucumbu Tubuh Indahku (Foto: Ist)
Share :

JAKARTA - Penayangan film Kucumbu Tubuh Indahku di Festival Kota Lama Semarang nyaris gagal karena hadangan sebuah Ormas. Pada hari Minggu, 15 September 2019, sekira pukul 12.00 WIB atau satu jam sebelum pemutaran film, sebuah ormas mendatangi dan meminta pemutaran film dihentikan.

Segerombolan orang dengan membawa atribut ormas mengepung area pintu masuk Gedung Marabunta, Kota Lama Semarang.

Pihak panitia pelaksana acara pun akhirnya mengajak ormas tersebut untuk mediasi. Hal ini dilakukan guna menjembatani apa maksud dan tujuan yang ingin disampaikan oleh kedua belah pihak pada kesempatan tersebut.

 

Baca Juga: Beredar Petisi Online Boikot Film Kucumbu Tubuh Indahku

“Kami mewakili umat muslim masyarakat Semarang meminta film ini untuk dibatalkan karena film ini dapat merusak moral anak muda dengan adanya unsur LGBT,” ujar salah seorang dari perwakilan ormas.

Sementara itu sutradara Garin Nugroho menghargai kritik ormas terhadap filmnya, namun menolak pemboikotan film Kucumbu Tubuh Indahku.

“Film ini sudah lolos sensor di mana anggota dewan sensor merupakan perwakilan dari unsur-unsur masyarakat, terutama perwakilan dari institusi keagamaan. Lembaga Sensor Film telah melakukan diskusi dan pertimbangan untuk meloloskan sensor film ini. Festival Kota Lama Semarang adalah festival yang didukung oleh pemerintah Kota Semarang dan izin acara sudah diberikan oleh Kepolisian setempat, maka tindakan membubarkan secara sepihak ini merupakan tindakan yang tidak menghormati prosedur hukum”, tegasnya.

Baca Juga: Hot Gosip: Nikita Mirzani Joget Tanpa Bra hingga Deretan Artis Pindah Agama

 

Erma Yuliati selaku panitia acara pemutaran tersebut menyampaikan bahwa acara ini telah dipublikasikan dari jauh-jauh hari dan seluruh prosedur izin acara sudah dilakukan.

Pertimbangan panitia memilih film ini karena film Kucumbu Tubuh Indahku mengandung nilai kultural dan heritage yang sesuai dengan semangat Festival Kota Lama Semarang.

Selain itu, justru film ini mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menjadi bahan diskusi bagi masalah sosial masyarakat Indonesia.

Erma menganjurkan agar para ormas ikut menonton dan berdiskusi film Kucumbu Tubuh Indahku agar tidak salah paham atas nilai yang disampaikan.

Namun para ormas menolak untuk menonton film tersebut dan menyampaikan mereka tidak bertanggung jawab jika ada massa yang bergerak lebih banyak lagi untuk memboikot film ini.

“Sebuah festival merupakan ekspresi kultural di mana festival tersebut adalah ajang ekpsresi masyarakat, ajang mengapresiasi sebuah karya dan ajang untuk berdiskusi atas karya tersebut. Festival adalah bagian dari edukasi masyarakat, maka keberadaannya dilindungi oleh hukum. Festival ini telah melewati seluruh prosedural perizinan dan mentaati hukum, salah satu penerapannya yaitu panitia hanya menerima penonton yang sesuai dengan kategori usia yang disebutkan Surat Tanda Lulus Sensor. Bentuk protes memboikot sebuah acara yang telah melakukan serangkaian prosedur perizinan, apalagi sampai memobilisasi massa, inilah sikap yang tidak tepat dan melanggar hukum”, ungkap Panji Prasetyo, Eksekutif Produser film Kucumbu Tubuh Indahku.

Baca Juga: Pindah Agama, 4 Artis Ini Tuai Pujian hingga Hujatan

Panitia sempat was-was akan adanya potensi kerusuhan. Namun, setelah satu jam berlangsung mediasi akhirnya dapat diselesaikan.

Atas kesigapan Kepolisian dan Permerintah Kota Semarang, Kepolisian hadir dan mengamankan acara pemutaran film.

 

Panitia tetap melanjutkan pemutaran film dan diskusi film Kucumbu Tubuh Indahku sampai selesai. Petugas Kepolisian berjaga sampai pemutaran film dan diskusi selesai.

(edh)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Celebrity lainnya