JAKARTA - Kepergian Arswendo Atmowiloto menyisakan duka bagi publik Tanah Air. Mengingat semasa hidupnya, Arswendo dikenal sebagai salah satu seniman besar.
Geliat karir seniman Arswendo Atmowiloto dimulai pada 1972. Kala itu, Arswendo mendapat kesempatan memimpin Bengkel Sastra Pusat Kesenian Jawa Tengah yang bertempat di kota Solo.
Baca Juga: RIP, Arswendo Atmowiloto Meninggal Dunia
Sebagai penulis, Arswendo Atmowiloto mendulang kesuksesan besar. Salah satu karyanya, Keluarga Cemara bahkan sempat diangkat ke layar kaca dalam format sinetron pada 1996 hingga 2002.
Tak hanya dikenal sebagai penulis ulung, Arswendo Atmowiloto juga mendirikan rumah produksi sinetron sendiri, PT. Atmo Chademas Persada. Rumah produksi itu juga yang menaungi penggarapan sinetron Keluarga Cemara selama enam tahun tayang di televisi.
Selain sukses di bidang seni, kegemaran Arswendo Atmowiloto dalam menulis juga sempat membawanya ke dunia jurnalistik. Arswendo tercatat pernah menjadi jurnalis Kompas hingga dipercaya memegang kemudi tabloid Bintang Indonesia.
Baca Juga: Antar Rafathar Sekolah dengan Daster, Cantiknya Nagita Slavina Tak Luntur
Sayang, sepak terjang Arswendo Atmowiloto di dunia seni Tanah Air harus berakhir lebih cepat. Penyakit kanker prostat perlahan menggerogoti fisik Arswendo yang juga sudah mulai termakan usia.
Hingga akhirnya, Arswendo Atmowiloto menyudahi perjuangan melawan kanker prostat. Jumat sore, 19 Juli 2019, Arswendo menghembuskan napas terakhir di kediamannya di Kompleks Kompas, Pesanggrahan, Jakarta pada pukul 17.50 WIB.
(edh)