"Fotonya hanya setengah badan, tidak telanjang dada, mengenakan bra seperti bikini dan yaahh tidak porno sama sekali. Chattingnya juga pribadi, temannya juga sesama perempuan,” lanjutnya.
Kejadian yang menimpa Vanessa itu pun dijadikan pelajaran oleh Feby Febiola. Terlebih untuk urusan komunikasi melalui media elektronik.
“Kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi elektronik, we never know what we’re gonna get into (kita tidak pernah tahu apa yang akan kita dapatkan kemudian),” sambung Feby.
Hal yang membuat Feby miris adalah ketika dia membandingkan kasus Vanessa dengan foto-foto seksi yang bertebaran di media sosial. Menurut Feby, masih banyak foto yang jauh lebih bersifat pornografi dibanding potret sang sahabat.
“Yang sedihnya, kita lihat di social media, banyak selfie yang lebih parah, lebih seksi, dan itu nyata adanya. Kita bisa akses dengan mudahnya kapan saja,” lanjutnya.