Chelsea kembali menambahkan bila tidak mudah untuk kembali memerankan tokoh itu. Pasalnya ketika memainkan teater dengan tokoh Annelies, ia harus menyesuaikan kembali dengan musik yang bakal menjadi iringan dalam pementasan itu.
“Tantangannya bisa menyesuaikan dengan musik, tempo, ritme, dan hafalan. Kalau film, salah bisa retake. Tapi kalau di teater yah enggak bisa re-take dan salah. Apa yang sudah diberikan sampai akhir jalani,” ungkapnya.
Lantas kesulitan apalagi yang dihadapi Chelsea Islan meski sudah ketiga kalinya memerankan tokoh tersebut?
“Ya pastinya ini diangkat dari karya Pramoedya Ananta Toer. Dengan bahasa Indonesia tempo dulu. Memang kita dari awal sudah pelajarin itu bahasanya, karakterisasinya, tahun lalu aku sudah peranin Annelies. Aku hanya mengingat dan baca skrip aja,” pungkasnya.
(aln)