Pada 21 Juni 2018, Jermaine, salah satu putra Joe Jackson, mengungkapkan kepada Daily Mail, betapa rentannya kondisi kesehatan sang ayah. “Dia sangat ringkih dan (sepertinya) tak memiliki banyak waktu lagi. Fokus utama kami saat ini adalah menemani hari-hari terakhirnya,” ujar Jermaine.
Beberapa hari setelah wawancara itu, Joe Jackson sempat membagikan pesan menyentuh tentang kondisi kesehatannya yang terus memburuk lewat Twitter. Bersama foto siluet diri yang mengenakan topi favoritnya, Joe menuliskan, “Di saat terakhirku, aku melihat lebih banyak sinar matahari,” katanya.
Joe menambahkan, “Matahari terbit ketika hari telah berlalu. Tak peduli kau suka atau tidak, ia akan terbenam pada waktunya.” Namun Paris Jackson, cucu Joe dari mendiang Michael Jackson, mengklaim pesan itu tidak ditulis oleh kakeknya. “Aku bahkan tak yakin kakek pernah menggunakan akun tersebut,” ungkap Paris.
Melansir PEOPLE, Joe Jackson yang lahir di Fountain Hill, Arkansas itu, diketahui mengidap sejumlah penyakit serius di masa tuanya. Pada November 2012, dia sempat terkena serangan stroke ringan.
RIP to the king that made everything possible!!! I love you grandpa ð¤ð¤ pic.twitter.com/SI1C7lUuG6
— RANDY JACKSON (@randyjacksonjr) June 27, 2018
Stroke itu berlanjut 3 tahun kemudian, yang membuat Janet Jackson harus menunda tur dunianya bertajuk ‘Unbreakable World’. Selain stroke, Joe juga diketahui mengidap Aritmia alias gangguan pada irama jantung.