"Bayangkan saja gue yang disakiti. Bayangin jadi gue. Darah daging lu digituin sama orang. Kalaupun nanti ada iktikad baik, lu bisa apa sih? paling minta maaf, nangis, di depan gue. Gue bisa apa, enggak bisa pukul atau apain lu kan, karena gue patuh hukum," papar Enda.
"Anakku siap mental. Tapi kan tetap saja, Ayah itu perisai keluarga, tameng terdepan itu ya aku. Istilahnya, kalau perang, aku yang mati duluan. Ya ini kewajibanku untuk melindungi anak," tutupnya.
(han)