JAKARTA - Enda Ungu menceritakan kisah ketika kehidupannya berputar 360 derajat lebih baik dari sebelumnya. Bukan hanya sukses dalam karier, ia juga mengaku mampu membeli apapun yang diinginkannya secara cash.
Momen tersebut didapatkan olehnya ketika Ungu merilis album ketiga mereka bertajuk Melayang pada 2005 lalu. Kala itu, ada cukup banyak lagu hits mereka yang sering diputar dan cukup dihafal oleh masyarakat, sehingga pundi-pundi rupiahnya pun semakin bertambah.
"Sampai akhirnya gue bikin lagu Demi Waktu itu di album ketiga. Seminggu berlalu, dua minggu berlalu, kita melihat bahwa hidup itu berubah tiga ratus enam puluh derajat," ujar Enda Ungu dalam akun YouTube Menjadi Manusia.
"Demi Waktu diputar dan hidup tuh berubah. Gue melihat uang banyak banget, yang gue gak pernah lihat seumur hidup. Gue melihat gara-gara album itu. Waktu itu gue bisa membeli rumah secara cash untuk orang daerah loh ya, gue gak kredit-kredit, gue beli rumah cash, gue beli semua cash," sambungnya.
Sayangnya, kebahagiaannya lantaran mampu menjadi salah satu musisi Indonesia yang sukses, bisa mendapatkan apapun yang diinginkan secara cash, nyatanya membuat Enda sempat menomor duakan keluarganya. Ia bahkan mengaku sempat bersikap cuek pada keluarga lantaran merasa bahwa transferan uang merupakan jalan keluar dari setiap permintaan anak dan istrinya.
"Ternyata memang benar kata orang tua itu, bahwa semakin tinggi pokok bahwa angin akan bertiup semakin kencang. Semakin lu berada di puncak, lu akan merasa bahwa terpaan hawa dingin itu jauh lebih dingin daripada di bawah. Dulu mungkin waktu kita dibawah panas kita mengeluh, aduh ya allah kasih gua dingin dong, kasih gue di atas dong biar gue dingin, mah pas di atas itu ternyata jauh lebih dingin," paparnya.
"Justru kehancuran gue jauh lebih hancur disaat gue punya uang. Disaat gue sibuk banget sama Ungu, gue tidak melihat perkembangan anak di rumah. Ya istri minta ‘mas anak mau gini-gini’, ‘ya, bayar saja’, ‘anak mau gitu-gitu’, ‘transfer aja’ tapi gue nggak pernah melihat perkembangannya kan. Sampai gue menemukan suatu momentum bahwa gue pulang kerumah, anak gue manggil gue om, om, om, hehehe," lanjutnya.