JAKARTA – Dengan mudah gitaris grup band Ungu, Franco Wellyjat Medjaya Kusumah atau Enda, menemukan pelaku pelecehan terhadap sang putri di media sosial beberapa waktu lalu. Bahkan, ia sudah mengetahui tempat sekolah dari pemilik akun @geraldo_wijaya_80 tersebut.
Meski masih bersabar dan tidak ingin gegabah dengan langsung melaporkan anak tersebut ke kantor polisi serta memenjarakannya, Enda mengatakan bahwa ada yang harus dilakukan pelaku di hadapannya.
Baca juga: Enda 'Ungu' Trauma Anaknya Main Medsos Usai Jadi Korban Pelecehan
Hal itu diinginkan Enda tentunya untuk memberikan efek jera kepada si pelaku. Apalagi, anak tersebut terlihat memberikan kritik, namun mengunci akun Instagram-nya, agar tidak bisa dilacak keberadaannya.
"Paling gue menyaksikan dia minta maaf. Intinya sih kalau ketemu, gue mau dia ngomong kata-kata kasar itu di depan gue. Jangan jago di jempol doang. Kalau mau protes orang jangan di-private," ujar Enda saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018).
"Kalau sudah kritik terus di-private, itu sama aja dong kayak 'lempar batu sembunyi tangan'. Padahal, wajar memprotes karier orang lain. Lagi pula, artis besar juga dari protes masyarakat, harus sadar itu," sambungnya.
Sementara itu, sebagai orang dewasa dan pemimpin keluarga, Enda tentu ingin meminta pertanggungjawaban si pelaku terkait hal-hal tidak sopan yang sudah dilakukan. Akan tetapi, ia mengaku tidak bisa berbuat banyak, apalagi melakukan aksi pemukulan terhadap anak tersebut.
Baca juga: Anaknya Dilecehkan, Enda 'Ungu' Siap Tempuh Jalur Hukum
"Bayangkan saja gue yang disakiti. Bayangin jadi gue. Darah daging lu digituin sama orang. Kalaupun nanti ada iktikad baik, lu bisa apa sih? paling minta maaf, nangis, di depan gue. Gue bisa apa, enggak bisa pukul atau apain lu kan, karena gue patuh hukum," papar Enda.
"Anakku siap mental. Tapi kan tetap saja, Ayah itu perisai keluarga, tameng terdepan itu ya aku. Istilahnya, kalau perang, aku yang mati duluan. Ya ini kewajibanku untuk melindungi anak," tutupnya.
(han)