"Poin cewe dan cowo sama-sama kuat, makanya gimana kalau kita pisah aja (menjadi dua part)," ujar Toha.
Dengan dibuat dua part, menurutnya film itu saling melengkapi satu sama lain. Penonton pun disuguhkan dua film dengan judul sama tapi bisa dilihat dari dua sudut pandang berbeda, yakni dari sudut pandang laki-laki dan perempuan.
"Kalau soal pesannya kita lemparkan ke penonton bagaimana mereka menerima (hikmah dari sudut pandang masing-masing)," ungkap Toha.
Creative Producer Lukman Sardi mengatakan para aktor dan aktris yang dipilih memainkan peran dalam film tersebut didasarkan pada pertimbangan matang. Tujuannya jelas adalah agar penonton disuguhi akting dari para aktor dan aktris berkualitas.
"Mereka punya pemahaman skrip, mau belajar, punya komitmen," ucap Lukman.
Sutradara Hadrah Daeng Ratu juga tidak menemui kendala berarti selama proses syuting. Sebab, mereka yang terlibat dalam filmnya sudah memahami tugasnya dengan baik.
"Enaknya ke mereka, tinggal kasih PR (pekerjaan rumah) saja," kata Hadrah.