Berjiwa Seni, Rieke Diah Pitaloka Pantang Pakai Kekerasan

JAKARTA- Rieke Diah Pitaloka dengan tegas menolak menjadikan seniman untuk kepentingan politik semata. Bagi artis yang kini terjun ke dunia politik ini, menjadikan pekerja seni untuk kepentingan politik saat momen pemilu atau pilkada hal yang berbahaya.

"Seni dan budaya jangan dihitung ketika mau pilkada saja. Jadi jangan hanya dipakai untuk kepentingan politik saja, bahaya itu. Politik itu justru harus berlandaskan pada seni dan budaya. Makanya visi misi kami tidak pakai angka mati, tapi pakai rasa. Salah satunya lewat seni itu," jelas Rieke kepada wartawan, Kamis (7/2/2013).

Rieke saat ini mencalonkan diri sebagai gubernur Jawa Barat berdampingan dengan Teten Masduki. Sebagai orang yang lama terjun di dunia seni, pemeran Oneng di sinetron Bajaj Bajuri ini paham betul peran seni dalam dunia politik.

"Saya pekerja seni, politik dan seni seperti mata uang di dua sisi yang berbeda. Saat jadi pekerja seni, saya tidak hanya mencari uang, tapi saya sadar betul, bahwa karya saya, entah itu sinetron atau fillm, naskah teater atau film, monolog, menulis puisi itu bisa mempengaruhi banyak orang," jelasnya.

Karena itulah, Rieke mengaku mengedepankan perasaan dalam aktivitasnya di dunia politik. Anggota DPR dari PDI Perjuangan ini mengaku banyak belajar dari rekannya yang baru terpilih sebagai Gubernur Jakarta, Jokowi.

"Politik juga butuh seni. Jadi itu pakai perasaan dan empati. Kalau pakai perasaan itu hasilnya beda. Pemimpin itu seperti Mas Jokowi bilang, ambil keputusan, berani melaksanakan keputusan, mengawasi keputusan itu dan memberi sanksi pada yang melanggar. Itu yang penting. Bukan dengan cara-cara kekerasan. Itu adanya dalam seni, pakai perasaan," papar penulis buku Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat ini.

(rik)