Endiarto lalu membantah tegas isu yang menyebut pihaknya menerima sejumlah dana produksi dari pemerintah untuk menggarap film tersebut. Dia bahkan mengatakan kalau biaya produksi dikumpulkan sendiri oleh tim secara kolektif.
"Kalau ada biaya seperti itu saya sangat bersyukur. Tetapi, kami ini enggak ada biaya satu peser pun tidak ada. Jadi kami ini sifatnya gotong royong, mandiri, urunan. Bukan berarti urunan duit saja, urunan tenaga, pikiran, dan waktu. Jadi siapa sih mau?" jelasnya.
Endiarto kemudian menyebut kalau ide pembuatan film ini memang berasal dari rasa nasionalisme sejumlah pihak untuk memeriahkan Agustusan.
"Enggak semuanya orang berpikiran ke angka, tapi ada juga orang-orang yang memiliki idealis, 'oke, kita sama-sama ini' Nah, ternyata ada beberapa itu termasuk animatornya, termasuk asisten, termasuk produsennya, kita kumpul, jadi tidak ada kamu dapat sekian, enggak ada," lanjutnya.
Di sisi lain, Endiarto memang mengakui kalau biaya produksi film animasi sendiri jauh lebih tinggi ketimbang pembuatan film-film biasa.