"Ada oknum yang mikir 'gue pengin coba deh orang ini', 'gue pengin punya dia', atau 'bisa nggak ya gue porotin dia'. Tapi kalau aku takut begitu, ya buat apa aku nikah sama dia," ujar Maia.
Maia menegaskan kalau kunci dari ketenangan rumah tangganya adalah kepercayaan. Ia memilih untuk menyerahkan segala kemungkinan buruk kepada Tuhan.
"Kalau dia sampai macam-macam di luar sana, ya itu urusan dia sama Tuhan," lanjutnya.
Kini Maia justru merasa lebih damai menjalani hidup. Ia berkomitmen untuk terus menjadi istri yang baik, sambil menjaga hubungannya dengan Tuhan dan tidak larut dalam pikiran negatif.
"Urusanku adalah beribadah kepada Tuhan dan berbuat baik. Kalau urusan dia, ya biar dia sama Tuhannya. Ngapain aku pusing? Kita sudah tua," tegasnya.