Ia juga menyampaikan pidato emosional yang menyinggung perjalanan hidupnya sebagai penyanyi dan artis dari Indonesia, serta keputusan pribadinya untuk fokus pada keluarga.
“Pengakuan ini bukan hanya sebuah penghargaan pribadi. Ini adalah perayaan ketahanan, transformasi, dan kekuatan hubungan manusia,” tulis Syahrini dalam unggahan tersebut.
“Musik menjadi jembatanku menuju dunia, sebuah cara untuk menghubungkan lintas batas dan budaya. Tetapi pada puncak perjalanan itu, sebuah panggilan baru muncul, satu yang lebih sakral dari panggung: ‘IBU’,” terangnya.
Syahrini juga menyebut, bahwa ia memilih mundur dari dunia musik selama beberapa tahun untuk menjadi ibu dan istri, dan mengakhiri pernyataannya dengan mengucapkan terima kasih kepada suaminya.
Pernyataan dari UNESCO pun memicu perdebatan di kalangan publik, yang mempertanyakan keabsahan klaim penghargaan tersebut. Meski demikian, hingga kini belum ada klarifikasi langsung dari pihak Syahrini terkait bantahan resmi dari UNESCO.
(aln)