Dalam sebuah wawancara di Kemang, Januari lalu, Ardhito pernah menjelaskan alasan pemilihan nama dan konsep musik yang mereka usung.
"Musik itu selalu berputar, dan pasti akan kembali lagi ke era 80-an. Dari nama Wijaya sendiri, artinya adalah kejayaan. Kejayaan musik tahun 80-an," kata Ardhito.
"Menurut kami, era 80-an itu luar biasa. Banyak genre menarik seperti kreatif pop, pop Indonesia, hingga pop bossanova," tambahnya.
Meski Ardhito telah hengkang, Wijaya 80 masih terus melanjutkan perjalanan musiknya. Grup ini bahkan baru saja merilis EP berjudul Perjumpaan pada akhir Januari 2025. Mini album tersebut berisi enam lagu, yakni Anak Muda, Pemain Lama, Masih Ada Kamu, Seharusnya Aku, Jangan Datang Lagi, dan Terakhir Kali.
(aln)