"Karena kata dalam bahasa Indonesia baku, menggunakan bahasa sehari-hari dalam rap kadang terdengar ganjil. Tidak seperti dalam bahasa Inggris, beberapa musisi mengalami kesulitan mencari makna yang sesuai," jelasnya.
Selain itu, masyarakat Indonesia cenderung lebih menyukai lagu dengan melodi yang mudah dinyanyikan. Hal ini menjadi tantangan bagi musik rap yang lebih berfokus pada ritme dan permainan kata, sehingga sering kali dianggap kurang menarik oleh sebagian besar pendengar yang terbiasa dengan lagu-lagu bernuansa melodius.
Meski menghadapi banyak tantangan, Cecil tetap optimis bahwa HipHop bisa berkembang lebih luas di Indonesia. Dengan semakin banyaknya musisi berbakat yang bermunculan serta dukungan dari label besar seperti Sony Music, ia yakin bahwa genre ini bisa mendapatkan tempat yang lebih besar di industri musik Tanah Air.
"Buatku, HipHop itu lebih dari sekadar musik. Ini adalah medium untuk ekspresi diri. Saya ingin menunjukkan bahwa HipHop bisa berbicara tentang banyak hal—dari kehidupan sehari-hari hingga isu sosial yang relevan dengan masyarakat kita," tutupnya.
(aln)