Melihat kasus bullying yang semakin marak saat ini, Tika juga merasa khawatir jika hal tersebut suatu hari menimpa anaknya.
"Saya jadi semakin was-was, apalagi sekarang pergaulan anak-anak semakin banyak kasus bullying. Kadang saya berpikir, kalau ini terjadi pada anak saya, apa yang harus saya lakukan? Ke mana saya harus mencari perlindungan?" ungkapnya.
Membaca skenario film ini membuatnya semakin berkaca pada realita kehidupan, terutama tentang bagaimana menghadapi bullying yang bisa terjadi di mana saja, bahkan di dalam keluarga.
"Setiap kali membaca skenario ini, saya merasa seperti melihat kehidupan nyata. Film ini cukup memicu emosi saya karena begitu dekat dengan pengalaman pribadi," tutupnya.
(aln)