MALANG - Selebgram Isa Zega dikabarkan ditolak mengikuti salat berjamaah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Malang. Isu tersebut kemudian diluruskan oleh sang selebgram.
Isa Zega mengaku, hanya berbeda pandangan dengan yang diterapkan oleh pihak lapas. Jika merujuk pada Arab Saudi, menurutnya, saat salat jamaah laki-laki dan perempuan dicampur jadi satu.
“Di lapas kan imamnya perempuan. Kalau di Mekkah kan imamnya laki-laki. Jadi laki-laki dan perempuan bisa jadi satu. Di lapas tidak begitu,” katanya saat ditemui di Pengadilan Negeri Kepanjen, Malang, pada Selasa (11/3/2025).
Perbedaan lainnya, menurut Isa, juga terlihat pada saf salat antara imam dan makmum jika sama-sama perempuan. “Pendapat saya, makmum dan imam kalau sama-sama perempuan itu harus sebaris, hanya maju sedikit saja,” imbuhnya.
Jadi penolakan untuk salat berjamaah, menurut Isa Zega, bukan karena dirinya tidak mau salat. Namun semata-mata perbedaan pandangan antara yang dianut Isa dengan paham yang diterapkan di Lapas Perempuan Kelas II A Malang.
“Ada pendapat-pendapat yang berbeda antara yang saya anut dengan yang lapas anut. Tapi bukan ditolak ya. Siapa bilang saya ditolak?” tuturnya.
Karena perbedaan pandangan itulah, maka Isa Zega terpaksa salat sendiri selama menghuni Lapas Perempuan Kelas II A Malang.
Mantan manajer Lucinta Luna ini menjalani persidangan ketiganya di Pengadilan Negeri Kepanjen, Malang, pada 11 Maret 2025. Sidang beragendakan pembelaan replik dari terdakwa oleh jaksa penuntut umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Kepanjen.*
(SIS)