JAKARTA - Anak almarhum Subarkah Hadisarjana, Danan, membeberkan kronologi meninggalnya sang ayah pada 11 Maret 2025. Seniman serba bisa itu menghembuskan napas terakhir disia 66 tahun.
Ditemui di TPU Karabha, Tapos, Depok, Jawa Barat, Danan mengatakan jika sang ayah mengidap kanker yang mengganggu THT-nya atau yang biasa disebut kanker Nasofaring.
Dilansir dari berbagai sumber, kanker ini adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus epstein bar.
Sementara itu, Danan menegaskan penyakit tersebut sudah bersarang di tubuh sang ayah sejak 2022 lalu. Bahkan, Subarkah sudah berupaya mengobati penyakit lewat kemoterapi hingga radiasi kanker sebelum berpulang.
"Awalnya udah dari tiga tahun (2022) ini lah ya, bapak mengidap kanker, awalnya sih ada gangguan di THT nya, ada sel kanker disitu, saya lupa nama kankernya apa yang menyerang THT-nya. Kurang lebih dua tahun itu sudah menjalani kemo dan radiasi, mungkin fisiknya beliau nggak kuat ya buat jalanin kemo sempat berhenti juga waktu itu," jelas Danan.
"Nah di tahun ketiga ini kankernya mulai menyebar, fisiknya juga sudah tidak kuat menahan sakit," tambahnya.
Subarkah Sempat dirawat di RS sebelum wafat. Danan menambahkan, "Iya sempat terutama di dua tahun itu bolak balik rumah sakit di RSCM, kemudian dapat rujukan pengecekannya di Sentra Medika Cisalak".
Lebih lanjut, Danan menyebut kondisi sang ayah kian menurun hingga sulit untuk berbicara meski masih dalam kondisi sadar.
Dia menduga hal itu dampak dari pertumbuhan sel kanker yang ada di bagian THT sang ayah.
"Sulit, jadi susah berdialog antara kita dan bapak. Tapi kesadarannya saya akui bapak masih sangat baik ya, dia masih merespons tapi tidak bisa dengan ucapan," tegasnya.
Sebelum berpulang, Danan mengatakan jika Subarkah masih terlibat beberapa proyek pementasan bersama Teater Koma. Bahkan, Subarkah juga masih menjalani tugasnya sebagai seorang dosen.
"Masih kok, terakhir itu masih terlibat di Teater Koma, sebagai make up artist, kemudian masih mengajar, sampai akhirnya di bulan-bulan terakhir masuk rumah sakit kembali itu dia masih mengerti sebagai dosen, tetap menjalani aktifitas di kantor," tuturnya.