JAKARTA - Superhero merupakan salah satu genre film yang paling diminati akhir-akhir ini. Kesuksesan film-film superhero di bawah naungan Marvel Cinematic Universe dan DC Extended Universe membuat meningkatnya produksi film bergenre superhero di era tahun 2000-an sampai saat ini.
Sinematografi, plot, serta efek CGI yang menarik membuat berbagai film superhero yang diproduksi kedua media produksi tersebut menjadi landasan film superhero yang bagus pada era ini.
Walaupun memiliki popularitas dan minat yang luar biasa, tidak semua film superhero dapat dikategorikan sebagai film yang bagus. Beberapa film superhero dinilai memiliki kualitas yang layak untuk memenuhi kategori film superhero yang bagus.
Kebanyakan film dengan kualitas yang kurang merupakan film lawas lantaran pada saat itu belum ada film superhero yang dapat dijadikan patokan film superhero yang bagus seperti yang sudah diproduksi oleh media produksi Marvel Cinematic Universe dan DC Extended Universe saat ini.
Steel merupakan sebuah film superhero asal Amerika Serikat yang dirilis pada 1997. Steel merupakan karakter adaptasi dari karakter dengan nama yang sama pada DC Comics. Film ini mengisahkan John Henry Irons (Shaquille O’Neal), seorang perancang senjata, yang berusaha menghentikan Nathaniel Burke (Judd Nelson) yang menjual senjata-senjata yang ia buat ke geng kriminal setelah membuat Susan Sparks (Annabeth Gish), rekannya, harus lumpuh karena ulah Burke.
Menggandeng pemain basket dengan tubuh tinggi, Shaquille O’Neal, sebagai Irons tidak membuat film ini mendapat pujian. Pengkritik menilai bahwa akting pemain basket yang akrab dipanggil Shaq tersebut terlalu kaku, terlihat seperti sedang menghafal dibandingkan berakting. Selain itu, baju steel atau baja yang diceritakan dibuat Irons dengan tangannya sendiri terlihat seperti dibuat dengan bahan karet yang sudah dicat dibandingkan baja.
Selain akting tokoh utama, segala aspek lainnya seperti special effect, dialog plot, bahkan akting pemeran pendukung dalam film ini juga dinilai kurang. Latar set yang digunakan sepanjang film juga dinilai terlalu abstrak dan terlihat murahan. Pengkritik juga menyebut bahwa plot film ini memiliki potensi karena tokoh Irons, perancang senjata yang berubah menjadi pahlawan super, memiliki kemiripan dengan tokoh Tony Stark (Iron Man).
Rating IMDB: 3.0/10
Captain America merupakan sebuah film superhero asal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1990 dan karakternya dibuat berdasarkan karakter dengan nama yang sama pada seri pahlawan super Marvel Comics. Film ini menceritakan bagaimana karakter Captain America tercipta. Steve Rogers (Matt Salinger) yang memiliki fisik lemah diberikan sebuah formula yang dapat menyembuhkan penyakitnya dan memberinya kekuatan dan daya tahan yang luar biasa. Rogers kemudian dikirim untuk melawan Red Skull, orang yang pernah melakukan prosedur Vaselli seperti Rogers.
Menggandeng aktor hebat Matt Salinger tidak membuat film ini terhindar dari kritikan pedas. Kritikus memuji akting Salinger yang cukup bagus dalam film ini, namun hal tersebut tidak membantu dari plot film ini yang berantakan. Selain itu banyak keabsurdan lainnya dalam film ini seperti Red Skull yang berbahasa Italia, bukannya Jerman, padahal dirinya seorang Nazi dan kurangnya aksi berkelahi yang seharusnya banyak ditampilkan di film superhero.
Berbagai kekurangan dalam film ini membuat karakter Captain America ini dibuat ulang di bawah naungan Marvel Studios dengan menggandeng aktor baru, yaitu Chris Evans untuk memerankan Captain America.
Rating IMDB: 3.2/10
Catwoman merupakan film superhero wanita yang berasal dari Amerika Serikat dan dirilis pada tahun 2004. Film ini diadaptasi berdasarkan karakter Catwoman dalam DC Comics. Film ini mengisahkan seorang desainer grafis yang lemah lembut, Patience Phillips (Halle Berry) yang menjadi Catwoman setelah tertangkap dan terbunuh ketika sedang membongkar perusahaan kosmetik yang melibatkan bahan berbahaya dalam proses produksinya.
Meskipun Halle Berry mendapat berbagai penghargaan, seperti Oscar dan Razzie, dalam penampilan di film ini, tetapi dirinya mendapat banyak kritikan dalam memerankan Catwoman. Aktingnya dinilai canggung dan membosankan. Selain itu, plot film ini disebut sangat absurd dan berjalan ke segala arah, para kritikus menyebut film ini seperti kehilang titik fokus.
Selain itu, aspek lain seperti efek CGI dan editing sama sekali tidak membantu menambah poin apapun terhadap film ini. Selain Berry, akting dari para pemeran pendukung film ini juga dikritik karena terlihat sama buruknya dengan Berry.
Rating IMDB: 3.4/10
Superman IV: The Quest for Place merupakan film superhero asal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1987 dan merupakan film kelima dalam seri film Superman. Film ini juga merupakan sekuel dari film Superman III (1983) dan merupakan penampilan terakhir Christopher Reeve sebagai Superman. Film ini mengisahkan Superman yang harus berhadapan dengan Lex Luthor yang mencuri sehelai rambut Superman dan menggunakannya untuk membuat Manusia Nuklir, yang juga dibuat untuk mengalahkan Superman.
Pemeran Superman, Christopher Reeve, mengakui bahwa dirinya menyesal ikut bergabung dalam film penutup seri film Superman ini. Walaupun ceritanya tidak buruk dan pemerannya pun sama dengan film-film sebelumnya, film ini tetap mendapat berbagai kritikan pedas. Efek CGI dalam film ini disebut sangat buruk, begitu juga dengan kostum beberapa pahlawan dan penjahat super. Hal tersebut mungkin terjadi karena anggaran film ini lebih sedikit dibandingkan film-film dalam seri film Superman lainnya.
Jalan ceritanya berjalan sangat lambat. Selain itu, ada juga beberapa adegan dalam film yang terlihat tidak realistis, membuat film ini memiliki daya tarik yang kurang sebagai film superhero. Kritikus menganggap adegan surealis tersebut konyol dan murahan untuk film superhero sekelas Superman.
Rating IMDB: 3.7/10
Nick Furry: Agent of Shield merupakan film superhero asal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1998. Film ini berfokus pada Nick Furry (David Hasselhoff) yang merupakan pensiunan seorang mata-mata super yang kembali ditugaskan untuk mengalahkan organisasi teroris Hydra yang mengancam untuk menyerang Manhattan dengan virus yang mereka buat kembali dengan nama virus Death’s Head.
David Hasselhoff mendapat banyak pujian dalam aktingnya sebagai Nick Furry dalam film ini, walaupun ada beberapa kritikus yang menyebutnya kurang menarik dalam memerankan Nick Furry. Film ini memiliki alur cerita yang biasa saja dengan aksi berkelahi yang membosankan dan sebagian besar dapat diproduksi.
Lagi-lagi kurang adegan yang realistis dalam film ini membuat film superhero ini terlihat konyol dan norak bagi beberapa kritikus dan penonton. Juga adanya banyak plot hole membuat penonton kebingungan. Kendati demikian, para kritikus menilai film ini memiliki potensi dan dapat menjadi lebih baik jika dibuat ulang menjadi sebuah serial.
Rating IMDB: 3.7/10
(aln)