JAKARTA - Opie Kumis mengungkapkan kisah hidupnya sebelum menjadi salah satu pelawak ternama Tanah Air. Dia mengaku, pernah bekerja sebagai kuli bangunan hingga penjual ayam cemani palsu.
“Saya pernah jadi kuli bangunan selama 4 tahun. Jadi kenek yang bertugas ngaduk semen sama pasir,” ujar pelawak 66 tahun tersebut, seperti dikutip dari channel YouTube VINDES, pada Rabu (22/5/2024).
Sebagai kenek kuli bangunan, Opie Kumis mengaku, hanya menerima upah sebesar Rp15.000 per minggu. “Itu gaji saking sedikitnya, kesandung dikit langsung hilang,” tuturnya bernada kelakar.
Tak hanya menjadi kuli bangunan, bintang Nagabonar Jadi 2 itu juga pernah menjadi penjual ayam cemani palsu. Pekerjaan itu dilakoninya saat praktik perdukunan tengah marak di sekitar kediamannya.
“Jadi, saya beli tuh ayam negeri yang ukurannya sama dengan ayam cemani. Tapi yang bulunya masih pada bondol. Itu ayam saya pilox hitam dan dimasukkan ke dalam keranjang untuk dijual,” tutur sang pelawak.
Opie Kumis menambahkan, “Ada saja orang yang nyari karena butuh ayam cemani yang murah. Terus saya bilang saja, kalau saya jual. Tapi saya enggak mau keluarin tuh ayam, biar mereka (pembeli) lihat dari keranjang saja.”
Akal bulus Opie Kumis untuk mencari rupiah tak berhenti sampai di situ. Dia juga pernah berjualan sandal kulit di dalam gerbong kereta. Sandal-sandal itu diambilnya dari pengrajin di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Opie Kumis mengatakan, “Jadi saya ambil sandal-sandal itu dari pengrajin langsung dengan harga cuma Rp3.000. Saya jual lagi di kereta dari sore ke maghrib. Itu sandal bisa terjual di harga Rp17.000 sampai Rp25.000.”
Sang pelawak mengaku, sadar betul kalau aksinya mencari rezeki di masa lalu tersebut salah. Karena itu, dia meminta maaf kepada semua pembeli yang mungkin dahulu pernah menjadi korban 'kenakalannya' sebagai pedagang.
“Benar ya, orang kalau enggak punya uang itu segala cara dilakukan. Barangkali ada yang masih ingat, saya minta maaf banget ya. Dulu saya memang tidak punya uang. Jadi otaknya begitu,” tutur Opie Kumis.*
(SIS)