"Klien kami juga tidak pernah menyampaikan bilamana ada permintaan visum ataupun autopsi klien kami tidak pernah menolak, justru klien kami meminta untuk lebih jelas perkaranya agar kelihatan semuanya, terjadinya seperti apa," jelas Sandy.
Sementara itu, Tamara Tyasmara juga menegaskan sedari awal dirinya benar-benar tak ada niatan untuk menolak autopsi. Apalagi sejauh ini dirinya sangat bersikeras, untuk memperjuangkan keadilan bagi putranya meninggal dalam hal yang tidak wajar tersebut.
"Kami tanggal 1 Februari kami sudah menyetujui autopsi dan surat autopsi itu dibuat bersama jadi surat itu ditulis tangan sama Angger dan ditandatangani sama saya juga jadi bukannya dari sayanya sendiri yang menolak," bebernya.
"Saya tidak pernah menolak, penolakan surat dibuat di awal itu keputusan berdua, bahkan ditulis tangan oleh Angger. Saya cuma tanda tangan. Itu satu hari setelah Dante meninggal, pas mau di kuburin, kita buat surat itu berdua. Jadi tidak ada aku buat sendiri, ini suratnya berdua, murni berdua," tutur Tamara.
BACA JUGA:
(aln)