Awkarin mengaku, sangat kecewa dengan perbuatan sang asisten yang begitu dipercayainya itu. Dia tak menyangka bahwa kedekatan mereka selama ini bisa membuat sang asisten berlaku curang.
“Kok tega? Kok bisa sejahat ini? Gue percaya banget sama ini orang. Tiap lagi nyatok (rambut) gue, kami banyak ketawa dan ngobrol bareng. Kok bisa?” kata Awkarin.*
(SIS)