JAKARTA - Wahana Musik Indonesia (WAMI) sukses menggelar festival musik bertajuk WAMIFEST ‘Sound of Collaboration’ di Laswee Creative Space, Bandung, Jawa Barat, pada 23 September silam.
Festival musik tersebut menyuguhkan penampilan sederet musisi terbaik, dari Vionita Sihombing, Mytha Lestari, hingga band lokal Stand Here Alone. Sebagai pembuka, WAMIFEST 2023 menghadirkan talkshow bertajuk ‘Hidup dari Karya’.
Fia Anggraeni, komposer dan anggota WAMI Board; Tantra dari band Numata sekaligus komposer SMPI; serta Damajanti Ariandini, Direktur Sony/ATV Music Publishing Indonesia tampil sebagai pembicara dalam talkshow tersebut.
“WAMI itu khusus menangani performing rights, seperti lagu kalian dibawakan di konser, karaoke, atau public space yang bersifat komersial. Sementara publishing lebih ke mechanical rights,” kata Fia dalam kesempatan tersebut.
Damajanti menimpali, sebuah lagu yang dipakai dalam film, iklan, atau yang sifatnya penggandaan, maka akan diurus oleh publishing. “Untuk ini nanti kami para publishing yang akan mengcollect nanti,” tuturnya.
Dengan adanya publishing dan WAMI, Tantra mengaku, merasakan perlindungan akan karya-karyanya. Pasalnya, proses kreatif dalam menciptakan sebuah karya tidak dapat dipandang sebelah mata.
"Numata itu tak hanya menciptakan karya untuk dirilis sendiri tapi juga artis lain. Jadi, perlindungan sangat penting sih karena ada hubungannya dengan royalti. Saya sangat merasakan keuntungan kedua-duanya,” imbuhnya.