JAKARTA - KreaTalk episode kali ini menghadirkan tamu spesial yakni Syammas. Ia adalah konten Kreator yang kerap bermain dengan Canva, aplikasi design yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir.
Selain kreator konten, Syammas adalah seorang dosen komunikasi di salah satu universitas swasta di Jakarta. Pekerjaan ini menurutnya, sangat membantunya menjalankan pekerjaan sebagai side hustlekonten kreator.
Syam mulanya bercita-cita menjadi akuntan dan mengambil jurusan akuntansi di perguruan tinggi. Namun karena merasa tak cocok, ia pindah haluan ke jurusan komunikasi.
Kondisinya sebagai penderita toksoplasma tak membatasnya dalam beraktivitas. Ia tak lelah berkarya hingga didapuk sebagai konten affiliate Canva.
Syam menilai Canva adalah aplikasi paling efektif yang paling mudah dikelola serta digunakan oleh siapa-siapa termasuk ibu-ibu yang hendak memulai bisnis UMKM.
Syam menyadari industri media saat ini telah mengalami konvergensi yang pesat atau terjadinya pergeseran, sementara dalam dunia konten kreator menurutnya ada istilah konvergensi konten, yakni terjadi pergeseran konten panjang ke konten-konten pendek (short konten).
“Dulunya kita mengenal blogspot dengan tulisan panjang, lalu muncul twitter dengan tulisan pendek, kemudian instagram dan bergesar lagi ke short video,” kata Syam.
Sementara itu, menurut Syam dunia konten kreator saat ini sedang bergeser ke konten-konten live. Menurutnya kebanyakan konten yang viral belakangan ini adalah konten-konten dengan format live, misal konten mandi lumpur, sultan, kamu nanya dan begitu sulit lupakan Reihan.
Terjadinya pergeseran konten-konten ini menurut Syam dipicu oleh perubahan perilaku penonton di dunia maya yang kecenderungan lebih memilih konten dengan format videoketimbang tulisan. Menurut Syam, menit-menit pertama dalam konten adalah durasi yang krusial.
Di menit-menit itu akan menentukan apakah orang bakal melanjutkan menonton konten tersebut atau malah skip.
Terakhir, Syam juga memberikan usulan menarik untuk industri konten kreator di Indonesia bahwa pentingnya membentuk sebuah akademi konten kreator sehingga para konten-konten kreator di Indonesia lebih terarah dan terdidik (educated) dalam menghasilkan konten -konten yang viral
(ltb)