JAKARTA - Pendakwah kondang, Gus Miftah, menggelar acara Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2023) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, ditengah para tamu undangan.
Sebagai pembicara, Gus Miftah dan Gilbert Lumoindong berbincang hangat mengenai pandangannya terhadap agama-agama lain di luar keyakinannya. Keduanya juga sepakat dengan nilai toleransi yang bisa menunjang kedamaian antar masyarakat.
"Saya itu adalah orang yang paling tidak setuju ketika restoran di bulan ramadhan ditutup. Karena yang harus ditutup itu bukan restorannya, tapi mulutnya. Ada pepatah bilang bahwa diam itu emas," kata Gus Miftah dalam acara Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama.
"Saya tidak sepakat ketika orang memusuhi pemerintah dengan dasar yang tidak jelas, termasuk pendeta," sambungnya.
Kemudian, kedua pemuka agama itu mengajak Erick Thohir naik ke atas panggung. Sang menteri diberi kesempatan untuk berpendapat soal tema perbedaan yang diusung.
"Apa yang terjadi kalau peristiwa 98 di negara lain? Saya rasa jawabannya hanya satu, balas dendam. Begitu juga peristiwa Kalimantan dan Madura, saya rasa tidak selesai. Sama halnya peristiwa Ambon, sama juga jawabannya," ucap Erick Thohir.
"Kadang kita merasa lebih baik dari pada orang lain, bahkan sebagian individu, merssa lebih baik dari pada Penciptanya. Ini lah yang saya rasa, perbedaan bisa menjadi pemersatu kita," tambahnya.
Selain itu, acara buka bersama ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh publik seperti Hercules hingga kalangan artis diantaranya Aura Kasih dan Vicky Shu.
Mereka sangat menikmati obrolan kedua tokoh lintas agama tersebut hingga menyantap hidangan berbuka bersama. Dalam acara ini, Gus Miftah juga mengundang beberapa anak yatim guna menambah berkah dibulan suci.
(ltb)