Restoran tersebut sudah buka di sejumlah negara dan viral karena cara pelayanannya yang dinilai unik.
Namun, di Indonesia sendiri, Karen’s Dinner justru panen hujatan.
Para pelayan justru dianggap melakukan body shaming hingga terkesan mem-bully para pelanggan.
Komentar Ernest Prakasa itu pun menuai reaksi yang sama dari warganet.
Mereka ikut kesal dengan cara pelayanan restoran tersebut yang dianggap kelewatan dan di luar konsep.
“Masuk restoran mau makan karena lapar, di bikin emosi ga jadi lapar,” tulis akun @djo*****.
“Gw setuju banget si ditutup, karena udah menghilangkan adab dan sopan santun,” tambah akun @hab******.
(CLO)