JAKARTA - Nama Rizal Mantovani erat kaitannya dengan film horor, seperti Jelangkung serta Trilogi Kuntilanak yang cukup dikenal pada masanya, hingga dibuat versi terbarunya di edisi sekarang. Namun kali ini, Rizal Mantovani didapuk untuk menyutradarai film bergenre action drama bertajuk Adagium.
Rizal tak menampik bahwa label sebagai sutradara film horor begitu melekat padanya. Namun, dia sebetulnya enggan mengklaim diri sendiri sebagai sutradara spesialis horor.
Meski begitu, bukan berarti Rizal menjadi anti terhadap tawaran untuk menangani film horor. Baginya, biarlah itu menjadi klaim dari para penikmat film.

"Saya bukan gak mau disebut sutradara horor, tapi saya sebenarnya kalau dilabeli sutradara horor, saya gak bisa cegah. Tapi saya kepada diri sendiri, (merasa) bukan sutradara horor," ungkap Rizal Mantovani saat dijumpai di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2022).
Tak berlebihan jika Rizal terus saja disebut sebagai sutradara horor. Di beberapa tahun terakhir pun, Rizal masih dipercaya untuk menangani sejumlah judul film horor seperti Rumah Kentang : The Beginning, Asih 2, hingga yang teranyar, Mumun.
Rizal menyebut dirinya hanya berusaha untuk menginterpretasikan sebuah cerita ke dalam film dengan sebaik mungkin tanpa memandang genrenya. Ia lantas menegaskan sebelumnya dia juga pernah menggarap film bergenre di luar horor.
"Saya merasa sutradara yang mendapat cerita dan diterjemahkan dalam film apapun apakah horor, drama, action. Karena dulu kan saya memulainya sebagai sutradara video klip lalu lama lama merambat ke film dan coba berbagai genre," jelasnya.
"Di awal ada Jelangkung lalu Kuntilanak, dan saya juga bikin 5CM, Bulan Terbelah Di Langit Amerika," sambungnya.
Kini Rizal kembali membuktikan dirinya bisa kembali menggarap film lain di luar horor, yakni Adagium. Di samping segi cerita yang bagus, ada idealisme tersendiri dalam diri Rizal yang tertarik menggarap film dengan tema nasionalisme itu.
"Makanya pas dapat ini (Adagium) oke nih bukan horor, ceritanya sudah bagus, dan ada subjek spesifik yang menurut saya seru yaitu nasionalisme. Kadang-kadang kan gini kita bikin film nasionalisme disampaikan dengan cara tertentu akan preachy, ini kita cari cara gimana nggak seperti itu," tuturnya.
Film ini akan tayang di bioskop Tanah Air mulai 26 Januauri 2023. Dibintangi oleh Jihane Almira, Rizky Hanggono, Dennis Adhiswara, Teuku Rifnu Wikana, Mike Lucock, dan masih banyak lagi.
(ltb)